Senin, 31 Oktober 2011

Mask Making at Camp Sanur

Step 1:
The basic you must have: Scissors, Glue, Rubber, and Mask Pattern
for the decoration: Glitter, Ribbon, or anything you like to use


Step 2: cut the mask pattern carefully




Step 3 : Decorate your mask with your own creations




Step 4 : tie a rope as a buffer mask




Step 5 : Done, cute cat mask

@created by Natalya and Ola

TOLERANSI

Toleransi berasal dari kata latin Tolerare artinya dengan sabar membiarkan sesuatu. Kalau toleransi dalam umat beragama adalah sikap sabar membiarkan orang lain meyakini dan memeluk agama serta beribadah menurut keyakinannya (toleransi ini sama dengan tenggang rasa).

Bagaimana cara atau langkah-langkah untuk membangun toleransi Menurut pendapat M. Borda menyebutkan ada 3 langkah untuk membangun toleransi:


  1. Mencontohkan dan Menumbuhkan Toleransi

Pada langkah ini seorang Guru harus mengajarkan tentang apa yang kita lakukandalam artian harus melakukan apa yang kita ajarkan dan disertai contoh-contoh nyata untuk melatih anak untuk melakukan sesuatu yang baik dari pelajaran yang didapat. Berkaitan ini juga disebutkan ada 6 cara efektif untuk menunjukkan kepada individu bahwa kita berkeyakinan bahwa semua orang harus dihormati tanpa membedakan suku, gender, agama, usia, kemampuan, dan sebagainya.

- Perangi prasangka buruk dalam diri (dengan tayangan gambar atau bacaan)

- Tekadkan untuk melirik individu menjadi toleran

- Jangan dengarkan komentar bernada deskriminasi (membeda-bedakan)

- Beri kesan posotif tentang semua suku

- Dorong individu/berikan motivasi pada individu agar banyak terlibat dalam keragaman (mau berbaur dengan budaya orang lain)

- Contohkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari (Mempragakan, mendramanisasi)

  1. Menumbuhkan Apresiasi Terhadap Perbedaan

  1. Mempraktekkan Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari Baik di Keluarga, Masyarakat, maupun di Sekolah


CARA MENGUKUR SIKAP SOSIAL DALAM SUB. TOLERANSI

Membuat skala sikap,

Skala sikap adalah serangkaian pernyataan yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan respon sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sesuai dengan keyakinan dirinya. Dalam skala sikap ada pernyataan dan pilihan jawaban.

Toleransi----> Kognisi---> Afeksi---> Kognisi

contoh:
  1. Saya menyadari bahwa sangat penting untuk memperhatikan kebersihan lingkungan (Menyadari=Kognisi)
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

2. Saya berkeyakinan bahwa kebersihan lingkungan berpengaruh pada kesehatan kita
(Berkeyakinan=kognisi)

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

3.Menurut penilaian orang-orang yang tidak mempedulikan kebersihan lingkungannya akan
menggangu kesehatan mereka (Penilaian=afeksi)

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

4. Saya akan ikut serta dalam kebersihan lingkungan saya

a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju

(Referensi dari Dosen Bimbingan dan Konseling Sosial, Drs. I Nym. Rajeg Mulyawan, M.Pd.)

Selasa, 25 Oktober 2011

About Love


Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Senin, 24 Oktober 2011

Guidance Counseling Learning

PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

(ROLE OF TEACHERS IN STUDENT MOTIVATIONAL LEARNING)


Ø Contoh Kebiasaan Buruk - Example of bad habit:

Bermain-main di dalam kelas dan tidak memperhatikan pada saat guru mengajar (Children playing in the classroom and do not pay attention to their teacher)

Ø Penyebab/Latar belakang masalah – Why that Happen?

- Bosan (bored and boring),

- Tidak ingin mengalami proses pembelajaran, dimungkinkan pelajaran terlalu berat bagi individu dan ingin bersenang-senang saja (do not want to experience the learning process and just want to have fun in the classroom).

Ø Terapi yang dilakukan adalah Biblioterapi - Bibliotherapy is carried out

Biblioterapi merupakan media strukturisasi interaksi antara fasilitator dengan peserta yang didasarkan pada pembahasan bacaan secara bersama-sama. Beberapa definisi tentang biblioterapi dalam setting pendidikan menurut beberapa ahli adalah:

- Proses dinamika interaksi antara personalitas pembaca dan bacaan di bawah bimbingan pembimbing terlatih (Shrodes, 1950)

- Sekumpulan teknik untuk membangun interaksi antara fasilitator dan partisipan melalui bacaan (Pardeck & Pardeck, 1989)

- Proses terapeutik menggunakan bacaan (Cohen, 1993)

- Penggunaan bacaan dengan bimbingan agar pembacaan dapat membangun dan menumbuhkan kesadaran diri/self-awareness dan membantu pembaca memikirkan situasi/keadaannya sendiri melalui pertanyaan kritis (Harris & Hodges, 1995)

- Dukungan psikoterapi melalui bahan bacaan untuk membantu seseorang yang mengalami permasalahan personal (Jachna, 2005)

Ada tiga subkategori biblioterapi, antara lain: 1) Institutional Bibliotherapy, 2) Clinical Bibliotherapy, dan 3) Developmental Bibliotherapy. Institutional Bibliotherapy digunakan oleh dokter dalam upaya memberi bimbingan dan informasi kepada para pasien berkenaan dengan kondisi kesehatan mereka. Clinical Bibliotherapy diberikan oleh penolong professional terlatih untuk masalah signifikan prilaku dan emosional. Sama halnya dengan . Institutional Bibliotherapy , teknik ini dipraktekkan khususnya oleh para profesi medis, para profesi kesehatan mental, dengan sekelompok pasien untuk membantu mereka memahami keasaan atau untuk membantu perubahan tingkah laku.

Dalam dunia pendidikan Developmental Bibiliotherapy merupakan teknik yang paling memungkinkan untuk diterapkan oleh para pendidik. Developmental Bibiliotherapy digunakan oleg guru dan helper lainnya untuk memfasilitasi perkembangan normal dan self-actualization dengan populasi yang pada dasarnya sehat. Teknik ini menawarkan suatu cara membantu individu yang sedang menjalani tahap perkembangan tertentu dalam kehidupan atau individu yang sedang menghadapi situasi tertentu sehingga mereka akan menjadi lebih siap menjalani kehidupan atau menghadapi situasi tertentu dengan menggunakan bacaan dan diskusi (Halsted, 1990). Lewat membaca seseorang bisa mengenali dirinya. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca menjadi masukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi seseorang. (Referensi: Makalah kecerdasan social Hal.4, Fendahapsari Singgih S., 2011)

Dibawah ini merupakan contoh bacaan yang dapat di gunakan untuk anak agar mereka lebih menghargai waktu dan masa muda mereka dengan sebaik-baiknya:

Kakek Berusia 10 Tahun

Sharing : Hikmah, Kisah Inspiratif (http://www.ronywijaya.web.id/2011/10/kakek-berusia-10-tahun.html) Kisah kakek berusia 10 Tahun ini telah banyak ditulis di blog dan di-forward ke email dan milis sebagai kisah inspiratif.

Kakek Berusia 10 Tahun

Dikisahkan, di bawah sebuah pohon yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Di antara anak-anak itu, terlihat seorang kakek duduk disana. Seusai pelajaran, seorang pemuda dengan penasaran menghampiri dan bertanya kepada si kakek, “Kek,apakahkakekseorangguru?” “Bukan…, aku bukan seorang guru. Aku juga sedang belajar, sama dengan anak anak itu.” “Lho, memangnya, berapa umur kakek?” “Umur kakek tahun ini, tepat 10 tahun.” “Ah…,kakek bercanda! Perkiraanku, umur kakek sudah 70 tahunan…”“Ha ha ha, tebakanmu benar! Bila dihitung dari saat kakek lahir hingga kini, umur kakek memang 70 tahun. Tetapi, 60 tahun yang telah dilewati jangan dihitung. Yang benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku sepuluhtahun terakhir ini.” Sipemuda menunjukkan wajah kebingungan.Iapunbertanya,“Apa artinya, Kek?”Sambil menghela napas panjang si kakek menjawab, “Sejak kecil sampai usia 20 tahun, yang seharusnya waktu terbaik untuk belajar, tetapi kakek sibuk bermain dan bersantai. Karena semua kebutuhan hidup telah disediakan berlimpah oleh orangtua kakek. Kemudian 20 tahun berikutnya, waktu yang seharusnya untuk mengejar karir dan berjuang, kakek malah menggunakannya untuk berfoya-foya-menghamburkan harta yang diperoleh dengan susah payah oleh orangtua kakek. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk mengumpulkan tabungan sebagai persiapan pensiun di masa tuaku, malahan kakek gunakan untuk pergi tamasya, menghabiskan sisa harta yang masih ada. Semua hanya untuk mengejar kesenangan sesaat. Coba, kamu pikir, bukankah 60 tahun telah kulewati itu sia-sia? Tidak ada satupun yang kupelajari.” “Lalu bagaimana dengan sepuluh tahun terakhir hidup kakek?” Dengan mata berkaca-kaca si kakek bertutur, “Sepuluh tahun terakhir aku sadar, 60 tahun hidup dilalui tanpa makna, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita… Sungguh hidup yang sia-sia, tidak berguna. Saat sadar, kakek sudah hidup sebatang kara dan tanpa harta.Untuk hidup pun harus ditunjang dari belas kasihan orang lain. Anak muda, jangan meniru kehidupan seperti yang telah kakek jalani. Karena, waktu adalah modal utama paling berharga yang dimiliki oleh setiap manusia. Pergunakanlah baik-baik untuk belajar,berusaha, dan berkarir. Efektivitaskan waktumu pada tujuan yang jelas, dan berjuang meraih keberhasilan. Maka kelak di hari tuamu, kamu akan menjalani kehidupan ini dengan bangga dan bahagia.”

Pesan Bijak :
Saat ini kita hidup di Abad ke-21, di mana zaman mempunyai ciri khas yakni perubahan yang cepat, perkembangan teknologi yang semakin pesat, persaingan ketat. Tuhan tidak menciptakan kehidupan yang statis. Tuhan juga tidak menciptakan manusia seperti robot. Tuhan menciptakan manusia dengan akal dan perasaan yang bisa dikembangkan sampai begitu luas. Kita harus terus berpikir untuk mencoba ini dan itu. Jangan biarkan diri kita manja dengan keadaan sekarang. Jika ingin maju, kita harus memutar otak, mengasah keterampilan mengerjakan apa yang bisa dikerjakan dan menghasilkan karya-karya baru. Mungkin ada banyak tantangan, tetapi kita tidak boleh mundur. Kita juga harus tetap bersandar pada Tuhan karena hal itulah yang akan mengerem kita jika kita salah melangkah.

Let no one despise your youth, but be an example to the believers in word, in conduct, in love, in spirit, in faith, in purity.

Minggu, 23 Oktober 2011

What is my skin for?

What is my skin for?

by Natalya Wilsan on Wednesday, October 20, 2010 at 2:52pm

Skin is the stretchy bag you live in. It covers your whole body, holding your insides in and protecting them from the outside world.

*Your skin gets its colour from something called melanin. People with dark skin have more melanin than people with light skin.

*Whether your skin is light or dark, too much Sun can burn you. Wear a hat and put on a layer of sun protection cream.

*Sweat is salty water that your body makes when it's hot.